Ayahanda, 30 April 2014
JJJJJJJJ
Ternyata sudah banyak yang berubah, aku
mulai berfikir “ aku perempuan yang harus bangun lebih
pagi dari ayam untuk berdoa, untuk
mandi lebih bersih lagi dari binatang
bebek, untuk bercermin lebih lama lagi dari pada the queen in story of snow white, untuk mengikat rambutku lebih
rapi lagi dari Rapunzel ha ha ha
sugesti yang belum pernah mempengaruhi kejahudian
ku selama ini. Ini note diakhir bulan april yang sengaja ku buat untuk satu jiwa yang mungkin akan terus ku temui atau sebaliknya
tidak akan pernah lagi ku temui, I am
jewish,
aku tidak suka mengakrabkan diri dengan takdir karna aku punya hak untuk
memilih dan menolak.
Sabtu, 26 April 2014
Setelah satu minggu menyiksa satu jiwa
diluar sana, aku mendatangi tempat yang sudah ku tentukan sejak beberapa hari
sebelumnya untuk bertemu dengan jiwa yang sudah menyiksa ku kurang lebih 252 minggu
atau 5 Tahun, berkendaraan tanpa konsep apapun, bahkan sempat aku membuatkan
orang lain menjadi penjahat karena aku
meninggalkan kunci kendaraan tepat ditempatnya ketika itu diparkiran, namanya LUPA
itu penyakitku yang paling akkut. Sampai akhirnya aku ingat kembali setelah aku
ada di pintu masuk tempat itu. Hah…. L
damn....kacau, sangat kacau…!! Berlari kearah dari mana aku datang dan
kulihat kunci bodoh itu malah bergantung santai dan
melirik sinis kearahku, sempat berfikir “kenapa
tidak hilang saja kau…..” berbalik arah lagi, gerak cepat dan rasa takut
membuat detak jantungku seperti kerja mesin pencacah sampah__cepat dan bising,
belum lagi pori-poriku melebar dan mengeluarkan cairan garam tanpa yodium disekitar
punggung dan dadaku.
Untuk kedua kalinya sampai dipintu masuk
tempat itu, sebut saja cerfur. Setelah masuk,meneduh dari
gerahnya emosi tadi, perasaan indra perasaku jauh lebih baik dari sebelumnya
namanya full AC area, hanya orang bodoh yang masih terbawa emosi saat berada di
tempat sedamai itu, selalu melangkah sesuai kesepakatan “ lantai 4” disana kami
akan ketemu, dan jiwa itu sudah setengah jam yang lalu menunggu, (sebut saja jiwa akupun
sama sekali buta akan wujutnya) aku terlambat bukan karna aku tidak disiplin hanya saja anggapanku terlalu
liar dan memang seperti itu seharusnya mana ada time setting yang kaya pinang dibelah dua, sama persis. yang
paling ku ingat saat aku melangkahkan kaki dari escalator terakhir, badan yang beratnya 68 Kg ini kaya gak bermassa, nafasku rumit, pikiranku sesak, mau pulang aja
rasanya, tapi tidak jauh dari semua itu, mataku malah menemukanmu, awalnya aku
berharap menemukanmu lewat proses pencarian ha
ha ha apa
yang ku lihat tidak jauh beda dari bayangan yang pernah meninggalkanku disudut keramaian tengah malam beberapa
minggu yang lalu, hanya saja kau terlihat agak
kurusan, atau mungkin
aku terlalu mengemuk-gemukkanmu hahahahahahahahahaha
ini masalah skala, spek lainnya sama, kemudian berjabat tangan, lalu….???? Lalu
keadaanku tidak lebih baik dari sebelumnya sebaliknya semakin memburuk, ku
pikir fisik
ku tidak akan kuat malam itu hahahahahaha
Kemudian, duduk dalam diameter
7 pangkat 2 x 2 , untuk pertama kalinya diam terbodoh, seperti gadis polos yang
tak mengenal aksara orang-orang dewasa, beberapa kali kucubit tanganku untuk
meyakinkan semua sudah digaris kenyataan, aku bisa lihat bulu matamu yang tipis
dan berjarak, bola mata yang tidak terlalu hitam dan sangat kecil, hidung yang
seperti pahatan sendiri, yang kulihat juga bibir kecilmu masih terlalu belia untuk menghabiskan 3 batang
rokok selama kurang dari 1 jam, sejauh itu semua baik-baik saja sampai
saat aku berhasil
mencicip rasa air liur mu disedotan
plastik itu dan aku sangat menyayangimu hahahahahaha
Yang tejadi bukan lagi
permainan imajinasi atau bayang-bayang, kau peng-kabulan atas nafas imanku atau
kebanyakan orang menyebutnya sebagai doa, kau bukan hasil pemikiranku, aku
pastikan aku tidak gila dan sepertinya dunia hayal tak punya alasan mencaci
pikiranku hahahahahahahaha lagi-lagi
untuk pertama kalinya aku sanggup berjam-jam menjadi bagian dari keramaian, dan
sekali lagi ku tegaskan aku sangat menyayangimu.
Mereka saksi-saksinya : JJJJJJ
1.
2.
3.