Aku sedang diantara banyak ketakutan yang tumbuh
disekitar kebahagiaanku, Persentasi kemunculannya sama dengan jumlah tarikan
nafas ku tiap harinya, sebelum pada akhirnya aku yakin untuk menemuimu, aku
sudah melewati fase menyakitkan tidak menemuimu. Aku sangat mengerti siapa aku
dari sudut pandang manapun,diawal pertemuan aku sudah mempersiapkan mental
untuk membiarkanmu berlalu jika itu yang seharusnya. Berapa lama waktu yang ku
butuhkan untuk aku melupakanmu saat itu juga sudah ku pikirkan, aku sedang belajar
melakukan hidup dengan tidak banyak memberontak, mengetahui dan membiarkanmu
menikmati bagian hidupmu yang sulit ku pahami khususnya kau dengan banyak
perempuan berpengalaman yang kau bilang sebagian dari popularitasmu, aku akan
percaya-percaya saja untuk tiap-tiap hal yang kau pikir layak kau sembunyikan.
aku satu dari orang dewasa disekitarmu yang membebaskan caramu untuk
berbahagia, sampai akhirnya kau tau harus berbahagia dengan cara yang
bagaimana. Aku juga ingin kau melakukannya untuk ku.
ironisnya saat ini keadaan menjadi jauh lebih buruk, aku
mencemburuimu seperti orang tak punya aturan, aku malah berharap kau mengerti
kebutuhanku seperti orang yang tak punya otak, aku berandai-andai seperti tak ada lagi
batas imajinasi, bodohlah kau seandainya
kau berfikir aku perempuan pintar yang hidup dibalik kata-kata, lumrah kan saja
aku melihatmu dengan kenormalan perempuan dewasa, aku minta persetujuan
nalurimu sebagai manusia yang pernah menginginkan orang lain selain dirimu
sendiri untuk menyayangimu, aku tidak akan memperkosa jiwa mu hahahahahahahahaha J Tadi malam aku mulai berbahasa rasa denganmu_gak usah sok polos kau, jangan pura-pura gak
tau kau_ sotung ku antukkan kepalaku ini kebatu. disituasi tertentu aku bisa mengendalikan ketakutan
berlebih ini, disisi lain mentalku terkunci karena bahasa rasa kita yang mungkin
tidak sama. Ku pikir siapapun tak usah
terlalu egois untuk menyesali perbedaan, tidak semua hal tak sama layak
dipandang berbeda, menjadi lebih realistis, melakukan hidup seperti menikmati roti_sepotong
demi sepotong.
Kau harus tahu
!!!
Beberapa dari sebagian
orang dibumi ini menjadikan hidup sebagai celengan ayam atas kepingan koin yang sengaja diasingkan dari
uang-uang kertas, tak perlu ku jelaskan konotasi kalimat ini, dengan sendirinya
kau akan tersenyum atau tertawa karna kau mengerti. saat itu juga kau harus ingat kau berhutang
satu ciuman untuk ku. Hahahahahahahahahahahaha
aku
sangat menyukai kebebasan dimanapun_kapanpun hanya saja aturan-aturan didunia
ini bukan bentuk kesepakatan yang memperhatikan kepentingan-kepentingan. Aturan
membabi buta dimana-mana dan kapan saja seperti ahli bidik. ini yang membuat
aku seperti koin terasing dalam celengan ayam,kasih aku pengertian lain atas
kebebasan,yang terterima akal dan
lebih religi, aku menginginkannya sejak 8 Tahun yang lalu_untuk kesekian kalinya aku katakan,
aku butuh inspirasi untuk memberanikan diri.
Kata genit yang kerap kau bilang untuk ku itu bagian ketidaktahuanmu yang liar,
makanya beberapa kali ku ajak kau menikah, biar kau tahu aku tidak layak untuk
kata sifat itu, aku perempuan yang dididik keadaan untuk lebih menghargai
hal-hal milik pernikahan, percayalah !!!! J J
J J