Sabtu, 15 Maret 2014

BERJANJILAH UNTUK CINTA

MEDAN, 15 MARET 2014

Sore ini ku nikmati gemulainya gorden-gorden pintu menari terhembus angin,sore yang lebih gelap dari sore sebelumnya, sepertinya hujan akan turun lagi. Tapi aku masih menyisakan rasa percayaku pada keputusan Tuhan yang tiba-tiba, mungkin juga hujan tidak akan turun lagi hanya karna ada satu perempuan yang saat ini sedang berdandan, tersenyum beberapa kali didepan cermin, dengan menyimpan bergiga-giga kebahagiaan dalam rencananya, mungkin akan ada seseorang yang menjemputnya. Wah...aku pun tersipu-sipu menuliskannya.  Dan Masih banyak fenomena alam ini yang masih ingin ku sapa, rasanya masih belum puas tersenyum menikmati betapa anehnya Ketulusan Tuhan.

Yang masih terus menjadi pertanyaanku, adakah ketulusan untuk sebuah cinta, cinta yang kala itu sangat fenomenal dengan surat-surat tanpa identitas sekitar era ’80-an,hari-hari yang diisi dengan kejutan datangnya surat-surat,rasanya masih mungkin bercinta diatas kesenjangan, aneh sekali, sangat lucu untuk diingat-ingat, dan kuno sekali rasanya jika dibandingkan dengan saat-saat sekarang ini.

Aku masih saja rindu, ingin ku tuliskan surat untukmu kemudian ku kirim dengan sederet prangko disisi kanan atas amplop putih, tapi tak ingin menodai zaman ini dengan kekunoan, walau sesekali ingin mencobanya ha ha ha ha , aku sudah bisa tertawa setelah satu minggu ini  terlewati, rasanya seperti  hidup dengan suara yang tak terdengar, bebauan yang tak terhirup, sulit sekali mengatur nafas untuk bisa terlihat  sehat, berat mengatur senyum untuk terlihat bahagia. Sempat waktu itu merasa lelah menulis, bayangkan aku seperti selangkah meninggalkan dunia ini, kemudian kesadaranku berfungsi, “dengan apa lagi aku bisa berbagi waktu denganmu, dengan apa aku bisa mencintai tentang kita?”Aku banyak belajar menikmati hidup dengan menulis, rasanya tanpa makan sekalipun aku masih bisa kenyang. Sekali lagi aku masih belum puas mengherani anehnya ketulusan Tuhan.  

Aku ingin bernyanyi untuk mu, kau harus mendengarnya
Selama kita bersama Mestinya ku tak pernah pudar
Hingga suatu saat kau pergi Melepaskan cintaku
Hingga sampai saat ini Ku masih menyimpan hati
Dan berharap semua indah dan engkau datang lagi
Reff
Kembalilah kepadaku bila kau disakitinya
Satu kesempatan mungkin bisa merubah semuanya
Kau tak perlu minta maaf karna ketulusanku mencintaimu dengan segenab jiwaku

Tak pernah kau sadari aku tak pernah jauh
 ku ada disekitarmu menunggu dengan pasti
Back to reff

Kau akan tersadar dengan lirik yang aku tulis, hanya ingin mengingatkan kembali, lagu ini bagus, sedang aku tau mengapa lagu ini ada. Sudahlah aku tak ingin menulis sejarahnya dan aku yakin kau sudah membenci sejarah itu. Sayang.... jangan pernah berjanji untuk sebuah hubungan, tapi berjanjilah untuk sebuah cinta, lalukan berulang-ulang lebih dari kau melupakannya berkali-kali.aku sangat merindukanmu seperti aku pernah melihatmu sebelumya. Semoga tidak akan terbangun fisik dunia rekaan ini, agar dosa ku tidak diperhitungkan. Terima kasih cinta.... 
:) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar