AYAHANDA, 10 MARET 2014
Seperti
alunan music yang mengalir begitu saja lewat rongga-rongga telinga ku, bukan
cerita tentang kecintaan terhadap rasa music kawan!, tapi ini kekosongan yang
terisi , aku sering kehilangan isi-isi dalam kehidupanku, itu sebab mengapa aku
sering mengadu pada siapapun lewat tulisan-tulisan. Banyak kejadian yang
sengaja terjadi kemudian menyerampang
kewarasanku, seperti sengaja menguji nyali ku sebagai orang yang berTuhan.
Dari
sejak berumur aku menyukai segala hal yang
ada baik lewat karya orang-orang pintar dan ribuan
orang bodoh disekitarnya begitu dengan
satu sejarah tertentu dan jutaan sejarah biasa lainnya. Itu sebabnya aku
hidup tidak lepas dari keberhasilan menulis dan ribuan kali kegagalan untuk
melakukannya, 1 keberanian menyayangimu dan puluhan ketakutan untuk untuk
melakukannya.
Perkiraan Tuhan Akan pertambahan usia dan kematangan psikis seseorang itu
tak prnah meleset, itu satu sebab aku menyembah Tuhan. mencintai dan menguji
segala hal yang ada, aku tak berkiblat pada kebiasaan yang menahun, budaya bukan alasan aku membenarkan dan menolak sesuatu, aku menikmati keminoritasan
cara berfikirku dan aku membela keminoritasaan orang-orang yang berani berputar
arah 180 drajat dari apa yang disediakan sejarah salah kaprah , bayangkan aku
bermimpi terjebak pada keluarga dimana seorang suami yang membangunkan istri dengan hembusan nafas
secangkir kopi dan sentuhan lembut potongan roti. Amazing !!!!
Aku
tak berdasarkan apapun untuk berbicara banyak tentang budaya, akan lebih aman
ku sebut sebagai kebiasaan atau tabiat ,
bagi ku budaya adalah perkara rumit yang tak pernah sederhana, karya yang tak
semudah menggembar-gemborkannya secara lisan. Mulai ini aku sebut sebagai
kebiasaan. Kebiasaan adalah dasar yang membuat aku, kamu, mereka terasa tak
sama, atau ada pendapat lain??
Ku pikir Perlu ada pengakuan disini, sekalipun kadang pengakuan bukan hal
terjujur, aku sudah masuk pada dunia orang dewasa yang sudah kau masuki
beberapa tahun lalu, dan pemahaman orang-orang dewasa tertuak disini, sulit
rasanya dunia ini, kerumitan terbentang lebar menulis bagiku bukan lagi sekedar
menghibur diri. Aku bukan lagi remaja yang baru saya memiliki payudara, aku
sudah lebih dari itu, ingin rasanya menyentuh pipimu dan ku lihat merindingmu... dan ini bukan sekedar
permainan imajinasi. Aku manusia punya fisik walau banyak dunia yang kuciptakan
lewat pikiran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar